Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Korupsi Agung

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jumat, 23 September 2022 – 18:25 WIB
Korupsi Agung - JPNN.COM
Mahkamah Agung (MA) angkat suara terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (22/9) hari ini. Ilustrasi Foto: dokumen JPNN.Com

Ungkapan itu menyiratkan bahwa dalam kondisi apa pun keadilan harus ditegakkan, bahkan ketika langit runtuh pun keadilan harus ditegakkan. 

Ketika dunia binasa pun keadilan masih tetap harus ditegakkan. Keadilan tetap harus ditegakkan meskipun dunia kiamat. Begitu kira-kira maksudnya.

Adagium itu seharusnya juga dimaknai secara terbalik. Kalau hukum tidak ditegakkan, maka dunia akan binasa. Kalau hukum tidak ditegakkan maka langit akan runtuh. Kalau hukum tidak ditegakkan maka dunia akan kiamat. Begitulah seharusnya.

Dalam dunia yang ideal, para penegak hukum itu menjadi tiang utama untuk menegakkan hukum. 

Akan tetapi, dunia ideal itu hanya ada di negara utopia-nya Thomas More. 

Di dalam dunia nyata, penegakan hukum sering tidak tegak dan malah miring.

Dalam salah satu bait puisinya, Gus Mus menyebut, “Penegak hukum jalannya miring’’, untuk menggambarkan ironi yang terjadi di ‘’Negeri Amplop’’. Penegak hukum jalannya harusnya tegak, tetapi ternyata penegak hukum jalannya miring. 

Itu terjadi di Negeri Amplop yang digambarkan Gus Mus dalam puisinya. ‘’Amplop-amplop di negeri amplop, Mengatur denga teratur, Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur, Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur, Memutuskan putusan yang tak putus, Membatalkan putusan yang sudah putus…’’

Mahkamah Agung adalah benteng terakhir untuk mempertahankan dan mencari keadilan, tetapi benteng itu bobol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close