Korwil Hononer K2: Siswa Lebih Senang Diajari Guru daripada Teknologi
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono mengungkapkan masa darurat pandemi Covid-19 mampu membukakan mata dunia bahwa kehadiran guru PNS maupun honorer tidak tergantikan teknologi.
“Orang boleh mengagungkan teknologi. Orang boleh mengklaim kemajuan pendidikan diukur dari sarana berbasis teknologi. Namun, baru masuk minggu ketiga pembelajaran dengan penerapan teknologi, ternyata anak-anak mulai bosan,” kata Eko kepada JPNN.com, Minggu (5/4).
Dia melanjutkan, pembelajaran daring dianggap melelahkan, menjenuhkan, dan lainnya. Artinya, kehadiran guru PNS maupun honorer memang tak bisa digantikan dengan teknologi saja. Meskipun pembelajaran daring ini sudah menggunakan Microsofe Ofice365 serta Zoom atau yang lainnya sehingga dapat bertatap muka daring.
“Kehadiran guru sebagai roh pembelajaran di kelas tetap dirindukan siswa. Guru-guru PNS dan honorer yang hebat dengan kelihaiannya mengolah kata, dengan kelembutan tuturnya, dan dengan kemenarikan sikapnya dalam aplikasi Steams mendapatkan tempat tersendiri di hati anak-anak," tuturnya.
Bayangkan sudah berapa tahun para guru ini mengajar, tetapi sosoknya tetap dirindukan kehadirannya oleh anak anak. Baru diselingi sebentar saja dengan metode daring, mereka sudah tidak sabar lagi menunggu kehadiran guru kembali di dalam kelas.
"Itulah bahagianya seorang guru, kehadirannya selalu dinanti," ucapnya.(esy/jpnn)