Kota Depok Siapkan Rp 20 Miliar untuk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor
jpnn.com, DEPOK - Pemkot Depok, Jawa Barat, menyiapkan anggaran Rp 20 miliar untuk tanggap darurat bencana banjir dan longsor.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, anggaran tersebut masuk dalam Biaya Tidak Terduga (BTT) tahun 2020.
"Dengan ditetapkannya status itu, sesuai dengan ketentuan, kami bisa menggunakan anggaran tersebut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Termasuk menggunakannya untuk keperluan barang dan jasa selama masa darurat," kata Idris, Kamis (2/12).
Ia mengatakan, status tanggap darurat dikeluarkan berdasarkan laporan dan hasil pengkajian cepat, setelah terjadi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang di Kota Depok. Bencana tersebut tidak hanya mengakibatkan korban jiwa, tetapi juga kerugian harta benda dan rusaknya infrastruktur.
"Anggaran tanggap bencana ini hanya untuk infrastruktur yang non-permanen seperti membuat tanggul, penyediaan tenda darurat, dapur umum, bantuan obat-obat, serta makanan dan minuman untuk keperluan pengungsi korban bencana," ujarnya.
Sedangkan untuk infrastruktur permanen, seperti penurapan dan pembangunan bronjong tetap menjadi prioritas. Namun, harus melalui proses lelang karena bersifat jangka panjang.
"Saya menunjuk Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan sebagai Komandan Tim Tanggap Darurat Bencana Alam di Kota Depok," jelas Idris. (antara/jpnn)