KPAI Temukan Sejumlah Daerah yang Buka Sekolah Ada Kasus Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan apresiasi atas keputusan sejumlah kepala daerah menunda pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021 dengan alasan masih tingginya kasus Covid-19.
Sesuai hasil pengawasan langsung KPAI ke-49 sekolah di 21 kabupaten/kota pada 8 provinsi, hanya 16% sekolah yang siap PTM dan sisanya 84% belum siap.
"Berdasarkan pengawasan KPAI, ada sejumlah daerah yang menggelar sekolah tatap muka ditemukan kasus positif Covid-19. Misalnya di SMAN 1 Kota Mataram PTM kembali dibuka mulai Kamis, 14 Januari 2021," ungkap Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti di Jakarta, Jumat (15/1).
Sebelumnya pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Mataram sempat ditutup sementara mulai Sabtu, 9 Januari 2021 sampai Rabu, 13 Januari 2021 menyusul adanya dua siswa SMAN 1 Mataram terkonfirmasi positif Covid-19.
Seorang guru dan seorang murid di Kabupaten Pangandaran terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini terungkap dari hasil tes swab acak terhadap 100 orang guru dan murid di Pangandaran yang dilakukan awal Januari 2021.
Tes swab acak tersebut kata Retno, sengaja digelar sebagai bagian persiapan pelaksanaan PTM. Meskipun hasil tes usap menunjukan ada guru dan siswa yang positif Covid-19, tetapi PTM di Pangandaran tetap dilaksanakan pada 11 Januari 2021.
"Kebijakan Pemkab Pangandaran, jika di suatu desa ada yang positif maka pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilanjutkan. Namun, untuk sekolah di daerah yang aman, tak ada kasus positif maka melaksanakan sekolah tatap muka," tuturnya.
Untuk sekolah dasar, lanjut Retno, lingkupnya wilayah desa. Jika ada kasus positif, seluruh SD di wilayah desa itu harus tutup. Untuk SMP lingkupnya wilayah kecamatan. (esy/jpnn)