KPK Tahan Setnov, DPR Tak Akan Gaduh Jika Semua Meniru PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali mengapresiasi PDI Perjuangan yang tak mendesak-desak pergantian ketua DPR setelah Setya Novanto menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pandangan Amali, PDIP telah memahami persoalan yang terjadi di Golkar ketika Novanto yang juga ketua umum partai beringin hitam itu terjerat kasus e-KTP.
Amali mengatakan, apa yang terjadi di Golkar dan DPR saat ini sama sekali bukan hal yang diharapkan. Namun, katanya, PDIP justru bisa memahaminya.
"Kalau di DPR ada pengertian seperti yang ditunjukkan Fraksi PDI Perjuangan, kita tidak terlalu gaduh," kata Amali dalam diskusi publik "Ketua DPR, Antara Politik dan Hukum" di gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/12).
Dia pun mengajak publik menghormati proses hukum yang tengah dihadapi Novanto. "Ujungnya seperti apa ya ditunggu saja hasilnya," tegas dia.
Memang, kata dia, persoalan yang membelit Novanto berpengaruh elektabilitas Golkar. Lembaga survei juga mengonfirmasi temuan tentang penurunan elektabilitas partai peraih posisi runner up di Pemilu Legislatif 2014 itu.
“Kami percaya itu, karena itu salah satu cara kami mengukur sejauh mana respons publik terhadap partai politik," katanya.
Karena itu Amali menegaskan, Golkar melakukan berbagai ikhtiar demi meningkatkan elektabilitas. Sebab, perubahan di Golkar juga akan berimbas pada praktik demokrasi di tanah air.
"Kami pahami parpol adalah pilar demokrasi. Kalau parpol terganggu demokrasi kami terganggu," ungkapnya.