KPU Jelaskan Sanksi Untuk Parpol
Jumat, 14 Juni 2013 – 07:56 WIB
JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay, membantah pihaknya menghilangkan hak azasi para Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg). Menurutnya, keputusan pemberian sanksi empat parpol tidak memiliki calon anggota legislatif untuk DPR RI di sejumlah daerah pemilihan (dapil), telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kalau itu (sanksi,red) mau dimasalahkan, seharusnya dari awal. Kita kan semua tahu bahwa itu sudah menjadi peraturan sejak lama (Peraturan KPU yang mengatur syarat keterwakilan 30 persen perempuan di setiap daerah pemilihan,red). Dan mereka (parpol peserta Pemilu,red) sudah mengikutinya dan banyak yang berhasil,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/6).
Hadar menduga tidak terpenuhinya syarat minimal 30 persen bacaleg perempuan lebih disebabkan kekurang telitian parpol dalam proses perekrutan Bacaleg yang ada. Karena jika itu dilakukan dengan baik, tentu tidak saat ini hal tersebut dipermasalahkan. Namun jauh hari sebelumnya.
“Tapi mereka punya hak untuk berpendapat. Saya kira ketidaksetujuan boleh-boleh saja, sekarang tinggal diproses sesuai prosedur yang ada di Undang-Undang yaitu mereka bisa melaporkannya ke Bawaslu. Jadi kita tunggu Bawaslu menjalankan tugasnya. Rekomendasi yang diberikan Bawaslu tentu akan kami patuhi. Atau kalau bentuknya sengketa, ya kami ikut dalam prosedur sengketa mereka,” katanya.
JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay, membantah pihaknya menghilangkan hak azasi para Bakal Calon Anggota Legislatif
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Pramono Anung Janji Buat Program Tarif Transportasi Maksimal Rp 30 Ribu
-
Sidang Kasus Guru Supriyani: Korban dan Saksi Berbeda Keterangan
-
Menteri Fadli Zon Berupaya Memulangkan Benda Budaya Asli Indonesia dari Luar Negeri
-
Pramono Anung Berjanji Buatkan Jalur Sepeda di Bandara Soetta
-
Bintaro Design District 2024 Hadir Kembali Bawa Tema Analog Reality
BERITA LAINNYA
- Humaniora
Data Jumlah Honorer Database BKN Prioritas jadi PPPK 2024
Jumat, 01 November 2024 – 06:57 WIB - Lingkungan
Ramalan Cuaca Hari Ini dari BMKG, Simak Selengkapnya
Jumat, 01 November 2024 – 06:53 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Kasus Guru Supriyani Berujung Pahit, 6 Polisi Diperiksa Propam, Begini Penjelasannya
Jumat, 01 November 2024 – 06:11 WIB - Hukum
Kejagung Usut Keterlibatan Perusahaan Swasta di Kasus Korupsi Impor Gula yang Menyeret Tom Lembong
Jumat, 01 November 2024 – 06:00 WIB
BERITA TERPOPULER
- Hukum
Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah
Jumat, 01 November 2024 – 02:02 WIB - Humaniora
Detik-Detik Truk Kontainer Tabrak Belasan Kendaraan di Tangerang, Sopir Diamuk Massa
Jumat, 01 November 2024 – 04:00 WIB - Sepak Bola
Kabar Kurang Sedap dari Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Jepang
Jumat, 01 November 2024 – 05:42 WIB - Banten Terkini
Cegah Narkoba Masuk Sekolah, SDN Gowok Gandeng BNN Banten
Jumat, 01 November 2024 – 03:19 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Kasus Guru Supriyani Berujung Pahit, 6 Polisi Diperiksa Propam, Begini Penjelasannya
Jumat, 01 November 2024 – 06:11 WIB