Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KPU Nilai Ancaman Boikot Pemilu sebagai Pelecut

Senin, 25 November 2013 – 20:32 WIB
KPU Nilai Ancaman Boikot Pemilu sebagai Pelecut - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ida Budhiati, mengaku belum dapat menjawab berapa banyak hasil perbaikan yang telah dicapai penyelenggara pemilu terkait data pemilih bermasalah yang ikut ditetapkan dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014.

Alasannya, proses perbaikan hingga saat ini masih terus dilakukan. Baik di tingkat KPU Kabupaten/Kota, maupun di tingkat pusat sebagaimana dilakukan tim tehnis.

"Jadi lagi diverifikasi, belum ketahuan soal kegandaan, karena kita masih menunggu report (laporan) dari teman-teman tim teknis yang melakukan pencocokan data," ujar Ida Budhiati di Jakarta, Senin (25/11).

Ida berharap masyarakat dapat bersabar karena walau bagaimana pun pada saatnya KPU tetap akan menyampaikan hasil perbaikan kepada masyarakat.

"Kita pasti akan sampaikan kepada publik sebagai bagian dari akuntabilitas hasil verifikasi DPT pascapenetapan. Baik itu hasil perbaikan terhadap 10,4 juta  (DPT bermasalah) maupun dugaan permasalahan DPT sebagaimana disampaikan PDIP dan Gerindra," ujarnya.

Saat ditanya tanggapannya terkait ancaman boikot pemilu sebagaimana pernah disampaikkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan NasDem, jika KPU tidak sungguh-sungguh menyelesaikan persoalan DPT, Ida menanggapinya secara positif.

Ida menilai ancaman tersebut hanyalah sebuah peringatan dini agar KPU dapat benar-benar bekerja secara maksimal menghadirkan DPT yang akurat.

"Saya rasa itu sebagai early warning saja bagi penyelenggara pemilu untuk betul-betul mewujudkan DPT yang akurat," katanya. (gir/jpnn)

JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ida Budhiati, mengaku belum dapat menjawab berapa banyak hasil perbaikan yang telah dicapai penyelenggara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close