Kreasi Lulusan Akuntansi UGM Ini Patut Diacungi Jempol
“Mereka jadi ikut tahu apa yang lagi disukai orang-orang saat ini,” ujar Adam. Pada sisi itulah ia merasa terus belajar bersama para perajin.
Hal itu pula yang nampaknya mampu membawa Adam bersama timnya maju sebagai juara 1 di ajang Soprema 2018, kategori kick off. Mulai dari persiapan proposal, riset, hingga presentasi, Naray berhasil menyaingi 30 semi finalis. Adam pun mengaku senang dan tak menyangka dengan prestasi itu.
Di sisi lain, Adam kerap menyertakan produk Naray di beberapa pameran seperti Festival Kesenian Yogkarta (FKY). Ia mengakui bahwa lewat pameran keuntungan yang diperoleh cukup besar. Terlebih ketika Naray diikutkan dalam sebuah pameran di Jakarta. “Kira-kira 60 persen itu pembelinya warga negara asing,” kata pria asli Jogjakarta ini.
Melihat kesempatan emas itu, Adam berharap bisa menembus pasar internasional. “Sekarang lagi muter otak bagaimana caranya bisa menyalurkan produk ke luar negeri,” tekadnya.
Ia juga berharap kelak bisa menggunakan warna-warna alami pada kain tenunnya. Tingginya animo masyarakat pun kian memacu semangatnya untuk mengembangkan Naray. Dengan kisaran harga Rp 319.000 - Rp 359.000, konsumen bisa membeli sepatu trendi kekinian lewat sentuhan tradisional yang unik. (laz)