Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Krisis Etika Jokowi dan Peribahasa Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari

Sabtu, 10 Februari 2024 – 11:26 WIB
Krisis Etika Jokowi dan Peribahasa Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari - JPNN.COM
Presiden Jokowi dan Ketum PSI Kaesang Pangarep. Ilustrasi : Source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan dan dinamika politik dalam negeri, secara khusus menjelang Pemilihan Presiden 2024, sedang dihantui oleh masalah etika dan moral.

Menurut Direktur Negarawan Center, Johan O Silalahi pelemahan demokrasi terkesan dilakukan secara terencana, terutama oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Pelanggaran hukum dan konstitusi oleh Presiden Jokowi itu tak terhitung jumlahnya. Ini adalah krisis etika dan moral, dimulai dari puncak tertinggi, dari Jokowi yang berupaya meloloskan anaknya menjadi calon wakil presiden lewat Mahkamah Konstitusi. Akibatnya, seperti guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Muridnya pasti akan lebih brutal. Jokowi memberi contoh buruk, pasti di bawahnya akan meniru bahkan lebih buruk lagi," ujar Johan dalam Webinar Nasional Moya Institute dan Nusantara 2045 dengan tema "Pemilihan Presiden Indonesia: Di Tengah Kemelut Etika dan Hukum?", Jumat (9/2).

Johan lantas memberikan contoh terbaru skandal moral yang mengarah ke Jokowi lewat podcast CNN Indonesia yang menampilkan kesaksian Andi Widjajanto, yang ditayangkan Jumat (9/2).

Andi adalah mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Sebenarnya, dia dikenal sebagai "orang Jokowi" sejak lama.

"Andi dan kawan-kawan dipanggil oleh Jokowi dua hari sebelum deklarasi Prabowo-Gibran, dan menyatakan bahwa pertama, pasangan Prabowo-Gibran akan memenangkan Pemilu Presiden 2024 pada tanggal 14 Februari 2024," jelas Johan.

Johan menyatakan bahwa pada kesempatan itu Jokowi juga menyatakan bahwa Partai Solidaritas Indonesia akan lolos ke DPR RI.

"Ini presiden apa ahli nujum, berarti Jokowi sudah bersiap melakukan kecurangan, partai kecil partai baru bisa lolos ke DPR, apalagi kini anggaran iklannya terbesar kedua di bawah PDIP," imbuhnya.

Direktur Negarawan Center, Johan O Silalahi pelemahan demokrasi terkesan dilakukan secara terencana, terutama oleh Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News