Krisis Global Ubah Asumsi Makro RAPBN 2009
Kamis, 09 Oktober 2008 – 16:56 WIB
Menurut anggota DPR yang juga pengamat ekonomi itu, berbagai asumsi pemerintah tersebut saat ini sudah tidak relevan lagi.''Begitu pula untuk perkembangan ke depannya,'' Dradjat menegaskan. Meski begitu, sejauh ini Dradjat mengaku belum bisa memperkirakan besaran perubahan yang akan terjadi. ''Karena hal itu masih harus dikaji lebih mendalam, sembari memperhatikan perkembangan krisis global,'' Dradjat menandaskan.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, menyarankan agar pemerintah tidak memberlakukan kebijakan uang yang terlalu ketat dengan menaikkan suku bunga bank. ''Kami sarankan agar Menkeu dan Bank Indonesia membekukan kenaikan suku bunga bank,'' ujarnya. Dradjat mengakui, krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 telah menghantui bangsa Indonesia. ''Krisis 1998 ditandai dengan rontoknya nilai tukar rupiah, dan runtuhnya harga saham. Kondisi itu kemudian diperparah dengan krisis perbankan. ''Jadi, dalam krisis saat ini, belum ada kredit macet di perbankan. Dan kalau sampai itu terjadi, maka akan terjadi rush. Karena itu, kami menyarankan agar pemerintah tidak memberlakukan kebijakan uang ketat,'' Dradjat menandaskan. (aj/JPNN)