Krisis, Kiriman Uang TKI Dongkrak PAD
Senin, 23 Maret 2009 – 10:20 WIB
Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur ikut terdongkrak.
Para TKI yang bekerja di negeri Jiran, Malaysia terutama Johor mengirim uangnya secara rutin. Di era krisis tersebut, diprediksi nilai kiriman uang TKI masih tergolong tinggi dan stabil. Bahkan, mungkin per tahun bisa mencapai triliunan rupiah. "TKI kita yang ada di luar negeri sangat membantu di era krisis. Mereka juga tidak boros dalam menggunakan uang hasil keringatnya itu di negeri orang," tukas Des Alwi Abu Bakar, anggota EPG, Minggu (22/03).
Gaji para TKI itu sebut Alwi, rata-rata USD 280 atau setara dengan Rp3,3 juta per bulan per orang. Dari total uang hasil jerih payah itu, digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari sekitar USD 100 atau setara Rp 1,2 juta. Dan, sisanya USD 180 dikirimkan untuk keluarga yang ada di kampung masing-masing. "Inilah yang berefek pada peningkatan PAD daerah tempat mereka berasal. Mudah-mudahan ini terus terpelihara di masa-masa mendatang," imbuh Alwi.
Melihat perkembangan itu, Alwi cukup punya alasan untuk terus menciptakan kondisi yang kondusif. Artinya, isu-isu sensitif mengenai TKI, pelanggaran hak cipta, dan semacamnya yang bisa merusak hubungan Indonesia dan Malaysia untuk dihindari. Tidak cukup hanya dihindari tetapi bagaimana memperkuat posisi agar nilai tawar TKI semakin kuat.