Kritik 100 Hari Anies, NasDem: Siapa Sih yang Bisikin?
jpnn.com, JAKARTA - Fraksi NasDem dan PDI Perjuangan tampaknya telah memutuskan untuk bergabung menjadi kekuatan oposisi utama terhadap Pemprov DKI Jakarta. Terbukti, hanya mereka yang mengkritik kinerja 100 hari Gubernur Anies Baswedan.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan tepat 100 hari pemerintahan Anies-Sandiaga, slogan Maju Kotanya Bahagia Warganya belum terwujud.
"Maju kotanya bahagia warganya tidak tercapai. Ini yang menjadi kritik kami," kata Bestari di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (24/1).
Anggota Komisi D ini mempertanyakan kapan slogan Anies-Sandi itu akan terbukti. Pasalnya, menurut Bestari, baru memasuki 100 hari pemerintahan Anies-Sandi telah salah arah dalam mengelola ibu kota.
"Kami ingin mendapatkan kepastian satu jawaban, apakah ini lahir dari pemikiran Anies-Sandi atau terpengaruh bisikan-bisikan yang mengakibatkan salah dalam mengelola Jakarta. Itu kurang tepat," ungkapnya.
Oleh sebab itu NasDem dan Partai PDIP mempunyai banyak pertanyaan yang sama untuk Anies-Sandi. "Hari ini sudah disampaikan teman-teman PDIP dan kami (Fraksi NasDem), pun sudah menyatakan di media," pungkasnya. (eve/JPC)
Untuk diketahui, DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP menyori 11 poin kebijakan-kebijakan Anies-Sandi sejak dilantik pada 16 Oktober 2017 hingga memasuki 100 hari kerja, antara lain :
1. Pernyataan pribumi
2. Membuka kawasan Monas untuk umum
3. Pagar pembatas Monas dicopot
4. Jumlah TGUPP yang fantastis
5. Penataan pasar tanah abang
6. Pasca putusan MA tengang pencabutan aturan larangan motor
7. Rusunami berkonsep rumah DP nol rupiah
8. OK OTrip diterapkan setengah hati
9. Becak dioperasikan kembali
10. Pencabutan HGB pulau reklamasi
11. OK OCE tak berpihak pada pelaku UMKM