Kritik Hasto PDIP buat Rachmawati Adik Kandung Megawati
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyayangkan berbagai tuduhan yang dilontarkan Rachmawati Soekarnoputri kepada Megawati Soekarnoputri. Menurut Hasto, tuduhan Rachma kepada ketua umum PDIP yang juga Presiden Kelima RI itu di luar konteks dan kurang elok.
“Ibu Rachma sering membuat pernyataan yang kurang simpatik. Rakyat juga mencatat bagaimana Ibu Rachma sendiri sering tidak tepat di dalam memahami harapan rakyat terhadap sosok pemimpin bangsa,” ujar Hasto melalui layanan pesan ke media, Rabu (15/5).
Baca juga: Rachmawati Sebut Megawati Sumber Segala Kekacauan
Hasto lantas mencontohkan naiknya Joko Widodo dari wali kota di Surakarta, menjadi gubernur di DKI Jakarta, hingga akhirnya menjadi Presiden RI. Menurut Hasto, berbagai kemenangan Jokowi di setiap kontestasi adalah cermin kedaulatan rakyat.
Karena itu Hasto menyayangkan pernyataan Rachma yang menyebut Megawati biang makar karena menggulingkan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dari kursi kepresidenan. Menurutnya, saat Gus Dur menjadi presiden dan Megawati sebagai wakilnya, Indonesia menghadapi krisis multidimensi, termasuk ancaman disintegrasi.
"Pak Amien Rais (ketua MPR 1999-2004, red) sangat paham terhadap apa yang terjadi. Lalu apa yang dilakukan Ibu Rachma saat itu? Praktis tidak ada. Akhirnya, semua krisis bisa diselesaikan dengan baik karena Ibu Megawati taat konstitusi dan menjalankan tugas pemerintahan sesuai dengan kebijakan MPR. Sebab saat itu kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara," kata Hasto.
Baca juga: Respons Puan soal Tuduhan Rachmawati kepada Megawati
Lebih lanjut Hasto menjelaskan soal dualisme kepemimpinan di Polri pada era 2000-2001. Menurutnya, dualisme di Polri karena ada kubu Suroyo Bimantoro dan Chairuddin Ismail akhirnya berakhir ketika Megawati naik menjadi Presiden Kelima RI.