Kritik YES, Harmonis NO
Kamis, 28 Mei 2009 – 20:37 WIB
Mereka yang terperanjat dan cemas, karena belakangan ini muncul fenomena "perang kata-kata" antara capres-cawapres, tak perlu merasa Indonesia akan "kiamat". Politik memang seni memainkan kepentingan, dengan harapan rakyat akan terpesona dan terbujuk hatinya. Hanya sebuah jalan menuju tujuan.
Ibarat tanding sepakbola, ya, kadang main keras, adu badan, sehingga ada yang terpental. Bukan main kasar. Keras dan kasar itu berbeda, seperti berbedanya bus kota dan kantor pos. Penonton tak perlu khawatir. Mana mungkin tanding sepakbola jika tak ada lawan. Pula, lawan main bukanlah musuh yang harus dihabisi, tetapi hanya sekadar sebuah "play" dengan seluruh rule dan etikanya.