KRL Maut Bintaro, PDIP Minta Pertamina Tanggung Jawab
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soejono mendesak PT Pertamina bertanggung jawab atas kecelakaan kereta rel listrik (KRL) di Bintaro beberapa waktu lalu. Politikus PDI Perjuangan ini juga mendorong PT KAI untuk menuntut ganti rugi kepada Pertamina.
Menurut Nusyirwan, satu-satunya pihak yang melanggar ketentuan dalam kecelakaan yakni truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina. Pasalnya, mobil pengangkut bahan bakar itu menyerobot palang pintu pelintasan rel kereta.
"Meski KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan penyelidikan, tapi secara kasat mata yang salah truk Pertamina," kata Nusyirwan dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/12).
Seperti diketahui, tabrakan maut antara KRL 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki Pertamina terjadi di pelintasan kereta api Teluk Betung, Bintaro, Jakarta Selatan pada hari Senin, 9 Desember 2013. Akibat kecelakaan itu, 7 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Menanggapi pernyataan Nusyirwan, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengaku tidak mau gegabah mengambil kesimpulan. Menurutnya, hasil penyelidikan KNKT yang akan menentukan penyebab kecelakaan dan siapa yang bersalah.
"Itu urusan perdata bukan wewenang saya. Saat ini masih penyelidikan jadi kita belum tahu," ucap Hermanto. (dil/jpnn)