KTT Pinjam Sana-Sini
Oleh Dahlan IskanPadahal Amerika lagi dalam keadaan perang. Lawan Tiongkok. Perang dagang. Bahkan juga perang program. Amerika lagi melaunching OPIC: saingan OBOR.
Pidato Pence kemarin di kapal itu penuh berisi promosi OPIC. Sambil menyindir habis-habiskan OBOR.
Negara-negara Asia, kata Pence, jangan mudah tergiur belt yang mencekik dan one road yang menyesatkan. Penyebutan kata belt dan road di situ jelas menyindir OBOR.
Masalahnya OPIC-nya Amerika ‘hanya’ menyediakan dana USD 60 miliar. Sedang OBOR-Tiongkok USD 1 triliun.
Saat Pence berpidato Xi Jinping belum tiba di kapal. Dan saat Jinping tiba, Pence sudah meninggalkan kapal.
Xi Jinping tidak merespons sedikit pun serangan Pence. Ia lebih menekankan bahwa perang dagang yang sedang berlangsung hanya membuat semua pihak kalah. ”Tidak akan ada yang menang,” katanya.
Pengamat bahkan menilai Pence tidak mau tinggal di Port Moresby karena ini: tidak mau jadi penonton di panggungnya Tiongkok.
Panggung Tiongkok itu nyata adanya: kedatangan Xi Jinping dielu-elukan. Sampai anak sekolah pun dikerahkan untuk menyambutnya di pinggir jalan.