Kubu Prabowo Solid, Parpol Kubu Jokowi Berpeluang Hengkang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diisukan sudah deal mengusung Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres). Namun, kabar ini dibantah Wakil Ketum Partai Gerindra Ferry Juliantono.
Menurut Ferry, SBY tidak menyodorkan nama termasuk AHY. SBY menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk memutuskan cawapres.
Lantas apakah jika benar AHY yang dipilih, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan hengkang dari koalisi Prabowo? Ferry mengatakan, kemungkinan PAN dan PKS keluar dari koalisi untuk membentuk poros baru relatif sangat kecil. Sebab, kata dia, ada keterbatasan jumlah porsi untuk memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen.
“Kami dalam posisi yang sangat solid, Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat (solid),” kata Ferry di Menteng, Jakarta, Sabtu (4/8).
Dia mengatakan kondisi ini berbeda dengan koalisi di kubu Joko Widodo (Jokowi). Menurut Ferry, partai di koalisi Jokowi relatif punya suara yang cukup membentuk poros baru.
Ferry mencontohkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golongan Karya (Golkar) sudah cukup memenuhi presidential threshold (PT) 20 persen untuk membentuk poros baru jika mereka keluar dari koalisi Jokowi. Partai-partai itu juga tentu memikirkan coat-tail effect atau efek ekor jas, sehingga mereka pengin menjagokan tokoh partainya untuk meningkatkan elektabilitas di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Ferry membandingkan partai-partai yang ada di kubu Prabowo sudah tidak terlalu masalah dengan coat-tail effect. Sebab, koalisi Partai Gerindra, PKS dan PAN, sudah relatif lebih lama berproses atau sejak 2014 silam.
Ferry berujar, hal ini akan membuat pemilih sudah bisa menganalogikan pengaruh Prabowo terhadap elektabilitas PKS dan PAN. “Nah, dengan Partai Demokrat karena baru bergabung mudah-mudahan kami bisa membangun pengaruh efek ekor jas itu dan faktor Pak Prabowo terhadap partai pendukungnya,” ujar Ferry.