Kubu yang Bertikai di Mimika Minta Waktu Berperang 5 Hari Lagi
jpnn.com - TIMIKA - Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw meminta kubu yang bertikai di Kwamki Narama, Mimika, Papua, tidak lagi melancarkan aksi balas dendam dan melanjutkan perang.
Penegasan Kapolda tersebut, juga untuk menjawab permintaan dari Kubu Bawah (salah satu pihak yang bertikai) agar aparat memberikan waktu lima hari lagi kepada mereka untuk saling berperang menuntaskan dendam dan menyerang Kubu Tengah.
Usai pemakaman korban perang yang dilakukan secara adat, Kamis (28/7), rombongan Bupati Mimika Eltinus Omaleng, Bupati Puncak Illaga Wilem Wandik, Kapolda Papua, Danrem 174/ATW, Danbrigif 20/IJK, Kapolres Mimika, Kapolres Mimika, Kasat brimob Polda Papua, Anggota DPRD Mimika dan DPRD Puncak Illaga memang bertemu dengan keluarga korban di kubu bawah yakni Suku Damal dan Dani.
Nah, dalam kesempatan itu Waemum dari kubu bawah meminta kepada Kapolda, Bupati Mimika dan Puncak untuk memberikan waktu lima hari untuk melepaskan dendam mereka, dengan melakukan penyerangan ke kubu tengah.
“Kami hargai bapak-bapak mereka. Jadi kami terima tiga korban ini. Sekarang kami minta izin lima hari untuk belas dendam untuk lepas emosi kami,” ujar Waemum, seperti dilansir dari Radar Timika, Jumat (29/7).
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat itu juga langsung menanggapi permintaan Waemum tersebut dengan melarang, bahwa tidak ada aksi balas dendam dengan cara angkat panah dan saling serang. Namun masih ada cara lain untuk melampiaskan emosi.
“Sudah saya putuskan tidak ada perang. Apabila ada, mulai besok waimum bertangungjawab akan saya tindak. Itu keputusan saya. Kami tidak mau ada korban lagi sehingga tidak diizinkan untuk perang. Saudara minta perang saya tidak berikan waktu untuk perang. Ada cara lain duduk bicara untuk selesaikan. Jangan ada lagi tangisan,” tegas Paulus. (rex/adk/jpnn)