Kuburan Massal Hutan Plumbon, Saksi Bisu Tempat Mengeksekusi Mereka yang Dianggap PKI
"Waktu eksekusi ada perangkat desa (menjadi saksi), Ibu Moetiah minta qiraah, tetapi (bacaan Al-Qur’an) belum selesai, beliau dibedil," kata Adi.
Adapun Soesatyo juga tokoh penting. Sebelum dieksekusi, Soesatyo merupakan pejabat teras Kabupaten Kendal.
"Pak Soesetyo adalah wakil bupati Kendal,” kata Adi.
Sebagian besar jenazah di kuburan itu merupakan warga Kabupaten Kendal. Hal itu disebabkan sebelum wilayah Kota Semarang diperluas, dahulu lokasi Hutan Plumbon masuk Kabupaten Kendal.
“Dua itu (Moetiah dan Soesatyo, red) yang cukup populer. Lainnya pengurus ranting PKI maupun Pemuda Rakyat," ujar Adi.
Menurut Adi, ada saksi yang mengetahui eksekusi itu dilaksanakan sekitar akhir 1965 atau awal 1966. Namun, momennya berdekatan dengan Idulfitri.
“Jika dilihat itu akhir 1965, mungkin Januari 1966 setelah Lebaran," ujarnya.
Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Azinar Ahmad mengatakan masyarakat umum ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap terlibat PKI.