Kuda Chosen One Berharga Rp 800 Juta
Hampir setiap hari, kuda dimandikan. Kebersihan sekujur tubuh kuda juga selalu diperhatikan. Setiap bulan sepatu kuda diganti.
’’Seperti mobil baru, penghobi kuda kan ingin selalu melihat kudanya kinclong. Kami pun melakukan itu. Sebab, baik dan jeleknya kuda kan bisa dilihat dengan mata telanjang,” terang Bagus.
Tidak hanya merawat, mereka pun melatih kuda-kuda tersebut dengan telaten. Setiap hari kuda-kuda itu dilatih ”tata krama”. Sebab, ada kuda yang nakal. Lebih-lebih, yang basic-nya kuda pacu, seperti milik Pak Sabilul,” kata Bagus.
Kuda milik mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya tersebut masih liar. Maunya lari kencang saja. Padahal, menurut Bagus, kuda tunggangan tidak sekadar berlari, tapi juga melompat dan berjalan.
”Kuda milik Pak Sabilul baru dua bulan dititipkan di sini. Sekarang kuda itu pun kami ajari tata krama sebagai kuda tunggang,” ujar Bagus.
Seperti apa tata krama itu? Yang paling dasar menyangkut jalan dan berhenti. ”Kalau berhenti, kakinya harus sejajar. Baik depan maupun belakang. Untuk yang basic ini, butuh waktu tiga bulan,” papar Bagus.
Tata krama lain mengenai aturan duduk dan posisi tubuh yang tepat untuk dinaiki si joki. Hal tersebut harus dilatihkan terus-menerus kepada kuda. Tujuannya, kuda nanti bisa sehati dengan orang yang menungganginya.
Selain itu, cara menoleh ke kiri dan ke kanan. Sebab, kuda tunggang tidak hanya dipacu.