Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kudeta

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 01 November 2022 – 18:33 WIB
Kudeta - JPNN.COM
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/JPNN.com

Momen inilah yang banyak disebut sebagai ‘’the creeping coup’’ atau ‘’kudeta merangkak’’ yang dialami oleh Megawati.

Disebut sebagai kudeta merangkak, karena kudeta itu dilakukan secara mengendap-endap sambil merangkak, sehingga gerakannya tidak terdeteksi.

Kudeta merangkak itu dilakukan Jokowi dengan jalan melakukan kampanye pencitraan yang masif menjelang pemilu presiden.

Masa jabatannya yang singkat selama menjadi gubernur DKI Jakarta dimanfaatkan secara maksimal untuk menggalang pencitraan untuk mendongkrak popularitas.

Megawati--yang pada waktu itu sebenarnya masih menyimpan keinginan untuk maju lagi—tidak bisa berkutik ketika disodori data mengenai elektabilitas Jokowi yang melejit tak terbendung.

Tidak ada pilihan lain bagi Megawati kecuali menyerahkan tiket capres kepada Jokowi.

Sikap berat hati itu terlihat dari pernyataan Megawati yang menyebut Jokowi sebagai ‘’petugas partai’’.

Istilah itu kemudian menjadi kosakata politik yang sering disebut dalam berbagai kesempatan.

Kudeta merangkak ini bisa jadi akan membawa akhir yang tragis bagi karier politik Megawati Soekarnoputri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News