Kue Kering Lebaran Anticorona Sekaligus untuk Sosialisasi Bermasker
Belakangan menjelang Hari Idulfitri yang masih dibayang-bayangi merebaknya Covid-19, Tari punya ide membuat kue anti-Corona.
Bentuknya cukup unik, kue berbentuk wajah (bulat) ada dua mata, sementara hidung dan mulutnya bermasker.
Karena sepenuhnya dibuat dengan tangan (hand made), tingkat keruwetan pembuatan kue anti Corona lumayan memakan waktu. Untuk membuat sebuah kue bulat pipih dengan diameter sekitrar 10 Cm diperlukan waktu sekitar 5 menit.
“Semua bahan food grade alias aman dikonsumsi dari segi kesehatan. ‘Masker putih’ itu dari adonan icing sugar,” kata Tari. Setelah “diukir”, kue-kue Corona itu dioven.
Disinggung mengapa membuat kue anticorona, perempuan single mother itu beralasan, sekaligus mengingatkan masyarakat.
“Saya ingin ikut sosialiasi pentingnya bermasker saat keluar rumah bagi masyarakat di tengah pandemi Corona,” katanya.
Selain kue anti-Corona, Tari mengaku, juga akan membuat kue Corona. “Kalau kue anti Corona sudah saya buat dan jual. Sementara kue Corona masih persiapan, bentuknya yang mirip buah rambutan atau biji kedondong relatif sulit dibuat,” katanya.
Kua anti Corona sebungkus plastik dijual dengan Rp60.000. Selain dijual di etalase, kue tersebut ditawarkan melalui media online. “Alhamdulillah, sudah ada sejumlah pesanan dari luar kota seperti dari Pasuruan dan Surabaya,” kata penggemar lagu dan gending Jawa itu.