Kue Lebaran Dongkrak Impor
jpnn.com - SURABAYA – Impor barang konsumsi ke Jawa Timur meningkat seiring naiknya konsumsi saat Ramadan. Nilai impor barang konsumsi mencapai USD 177,4 juta pada Juni lalu.
Jumlah itu tumbuh 27,12 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
’’Barang konsumsi yang impornya naik (tertinggi, Red) tersebut adalah kelompok gandum-ganduman dan sayuran,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono kemarin (15/7).
Kenaikan impor kelompok gandum-ganduman mencapai 40,1 persen. Komoditas impor utamanya adalah beras dan gandum yang menyuplai industri tepung terigu. Kebutuhan kue untuk Lebaran membuat impor komoditas gandum-ganduman melonjak.
Thailand menjadi negara penyuplai utama kebutuhan beras Jatim. Sementara itu, mayoritas komoditas gandum diimpor dari Australia. Selain gandum-ganduman, nilai impor komoditas sayuran melejit 82 persen.
Bawang putih dari Tiongkok merupakan salah satu komoditas yang nilai impornya cukup tinggi. ’’Tingginya kebutuhan konsumsi memang menuntut impor barang konsumsi dari luar negeri,” terangnya.
Secara keseluruhan, nilai impor Jatim pada Juni lalu mencapai USD 1,59 miliar. Artinya, terjadi kenaikan 5,77 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. ’’Barang impor kami masih sama, kebanyakan bahan baku dan penolong selain barang modal,” lanjutnya.
Jatim mencatatkan kenaikan nilai ekspor 4,23 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, ekspor komoditas emas perhiasan menurun 16,9 persen.