Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kumpulan Pengabdi

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 21 November 2022 – 07:07 WIB
Kumpulan Pengabdi - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SISTEM pemilu di Muhammadiyah makin teruji –baiknya. Kemarin sore Muktamar ke-48 Muhammadiyah itu pun bisa berakhir seperti biasanya: sangat damai..

Tidak ada kubu-kubuan. Tidak ada tim sukses. Tidak ada kampanye terselubung.

Dan yang jelas: tidak ada serangan fajar. Politik uang sama sekali tak tercium.

Baca Juga:

Yang terpilih menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun Anda sudah tahu: Prof Dr Haedar Nashir. Sosok lama yang terpilih kembali. Untuk periode kedua.

Saya merenungkannya: mungkinkah sistem pemilu di Muhammadiyah ini diadopsi untuk pilpres tingkat negara Indonesia.

Kita tahu pemilu dan pilpres itu terlalu berdarah-darah. Terlalu mahal. Terlalu memecah belah masyarakat.

Baca Juga:

Kita memang bangga pada sistem demokrasi Amerika, tetapi kita tidak siap menirunya apa adanya.

Saya dikirimi foto dari Solo, tempat Muktamar Muhammadiyah itu berlangsung. Sidang plenonya dilakukan di auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tidak ada keuntungan finansial apa pun menjabat ketua umum Muhammadiyah. Juga tidak mendapat fasilitas. Termasuk tak bisa 'menjual' Muhammadiyah dalam pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News