Kuncinya, Rekonsiliasi Dulu dengan Habib Rizieq
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ziyad Falahi menilai, isu Yerusalem ibu kota Israel tak akan mendongkrak elektabilitas Presiden Joko Widodo jelang Pemilu 2019, meski secara aktif membela Palestina di kancah internasional.
Pasalnya, imej yang terbentuk bagi sebagian kalangan soal hubungan Jokowi dengan Islam selama ini, cukup mengakar. Karena itu sulit untuk mengubahnya, meski berbagai cara coba dilakukan.
"Elektabilitas Presiden Jokowi sulit terdongkrak selama belum melakukan rekonsiliasi hubungan baik dengan Habib Rizieq (Imam Besar Front Pembela Islam,red)," ujar Ziyad kepada JPNN, Selasa (19/12).
Ziyad lebih cenderung melihat, Jokowi selama ini mulai khawatir dengan imej yang mengesankan dirinya tak berpihak pada Islam.
Karena itu terus berupaya melakukan berbagai cara. Baik itu mendekatkan diri dengan kalangan ulama, termasuk dengan cepat berinisiatif membela Palestina.
Karena bukan tak mungkin, terlambat sedikit saja, isu Palestina dapat digunakan oleh lawan politik untuk menyerang. Hal tersebut tentu sangat tidak baik menjelang tahun politik.
"Presiden Jokowi khawatir dengan imej tidak berpihak pada Islam yang selama ini dijadikan alat pukul lawan politiknya," pungkas Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik ini. (gir/jpnn)