Kunjungi Belu, Ini Pesan Mendes Soal Dana Desa
jpnn.com - BELU - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Eko Sandjojo mengakui sarana desa di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah cukup berkembang. Sejumlah akses jalan terlihat cukup bagus, sehingga tak banyak kendala terkait transportasi produk-produk hasil pertanian dari desa-desa yang ada.
"Karena sarana jalan sudah, kami arahkan dana desa buat pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat," ujar Eko, saat blusukan ke Desa Silawan, Belu, Selasa (16/8).
Eko kemudian mengajak masyarakat terus mengembangkan kreativitas ekonomi yang ada. Seperti pertanian, peternakan dan juga produk kerajinan serta budidaya garam.
"Karena di Belu ini masih banyak yang belum bisa bahasa Indonesia dan belum menguasai program, maka pendamping desa harus punya kualifikasi bisa bahasa Indonesia dengan baik dan tentunya menguasai program serta budaya setempat," ujar Eko.
Dalam kunjungan kali ini, Eko memperoleh informasi 69 desa di Belu telah menggunakan dana desa dari APBN 2016, dengan total Rp 96 miliar. Rinciannya, masing-masing desa memperoleh berkisar Rp 600 juta-Rp 700 juta.
"Mayoritas dana desa di Belu untuk pendukung pertanian. Modelnya jalan usaha tani, sarana prasarana kebutuhan alat tani seperti hand tractor, mesin penyedot air sumur, bibit pertanian. Itu kami pakai dari dana desa," ujar seorang pagawai di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Vincensius Moruk.
Vincen mengakui, dana desa sangat membawa perubahan bagi masyarakat di Belu. Karena sebelumnya desa tak mampu berbuat banyak, sebelum program dari kabupaten turun ke bawah.
"Sekarang di desa kami buat rencana program sendiri sampai menggunakan dana itu juga sendiri. Ini langsung nyata kami rasakan di Belu," ujar Vincen.(gir/jpnn)