Kunjungi Mantan Mensos Inten Soeweno, Bu Risma Dijamu Masakan Tuan Rumah
“Sampun bu. Wah, ngrepot aken meniko. Sampun lho bu (Sudah bu. Wah merepotkan ini),” kata Mensos Risma. Hadir mendampingi Bu Risma, Dirjen Rehabilitas Sosial Harry Hikmat.
Sambil santap pagi, Inten mengungkapkan kepada Mensos Risma, betapa negeri ini banyak dilanda bencana. Seperti yang terbaru adalah gempa dan tsunami di Maluku. “Dados penjenengan muter terus njih meniko (Jadi anda terus keliling ini ya),” kata Bu Inten.
Atas pertanyaan Inten, Risma menyatakan bahwa semua itu merupakan risiko yang harus dihadapi sebagai pejabat publik. Risma mengingat kembali saat dia menjadi Wali Kota Surabaya harus menutup lokalisasi Dolly.
Dia mengungkapkan besarnya tantangan luar biasa dan ancaman yang harus dihadapi. Bahkan sekelompok massa datang ke rumah pribadi Risma dengan membawa aneka macam senjata tajam. “Kulo kalian bapak sampun sami-sami ikhlas (saya dan suami sudah sama-sama ikhlas),” katanya.
Inten Soeweno dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
Selama menjabat sebagai Menteri Sosial pada 17 Maret 1993 hingga 14 Maret 1998, perempuan 77 tahun itu memprakarsai kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Departemen Sosial c.q Kementerian Sosial bekerja sama dengan Japan International Coorporate Agency (JICA) membangun sistem rehabilitasi vokasional di Indonesia dalam Proyek Kerjasama Teknis (Project Type for Technical Corrperaton/ PTTC) di Pusat Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (PRSBD) yang saat ini bernama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Disabilitas “Prof. Dr. Soeharso”, Surakarta.
Kemudian didirikanlah Balai Besar Rehabilitasi Vokasional pada 1997, yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia cq Menteri Sosial RI dan Pemerintah Jepang cq JICA.
BBRVPD menyelenggarakan Pelatihan Vokasional bagi Penyandang Disabilitas, yang kini dikenal dengan sebutan Balai Besar Vokasional Inten Soeweno.