Kunjungi Ponpes Al Khadijah, Gus Jazil: Pancasila Itu Hasil Ijtihad Pendiri Bangsa
jpnn.com, CIANJUR - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyambangi Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Khadijah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (3/9). Dia mengunjungi pondok yang dipimpin KH Muhammad Deni Ramdani itu bersama anggota MPR Fraksi PKB Neng Eem Marhamah Zulfa.
Gus Jazil -panggilan Jazilul Fawaid hadir di pondok itu untuk melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau dikenal dengan 4 Pilar MPR.
“Saya merasa berbahagia bisa bersilaturahmi ke pesantren ini. Nurul Hidayah berarti pancaran cahaya. Pancaran cahaya agar kita bisa menjadi baik,” kata Gus Jazil. Bagi politikus yang pernah mondok ini, berada di antara santri dan kiai merupakan hal yang biasa bahkan terasa di rumah sendiri.
Dalam paparannya, Gus Jazil menyampaikan bahwa menyosialisasikan 4 Pilar MPR merupakan salah satu tugas yang harus dilakukannya sebagai pimpinan sekaligus anggota MPR. Terutama menjelaskan bagaimana proses berdirinya Negara Republik Indonesia.
Dia menekankan bahwa Indonesia merupakan produk kesepakatan politik. “Para pendiri bangsa bersepakat untuk ber-Indonesia,” ucap legislator asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini.
Dalam kesepakatan itu, katanya, terdapat yang namanya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Semua itu menurutnya harus dijaga oleh segenap bangsa ini.
Gus Jazil juga menyampaikan bahwa penyusunan Pancasila itu sendiri bukan perkara mudah. Terjadi perdebatan yang panjang dan serius di antara toko-tokoh pendiri negara masa itu. "Merumuskan Pancasila tidak mudah dan gampang,” tegasnya.
Namun pada akhirnya, kata legislator PKB ini, tokoh-tokoh umat Islam rela menghapus 7 kata dari Piagam Jakarta. Karena itu, tidak ada alasan bagi umat Islam menolak Pancasila. Justru, kaum muslimin seharusnya menjaga warisan dari para tokoh Islam ini.
“Pancasila merupakan hasil ijtihad dari para pendiri bangsa yang di antara mereka ada tokoh ummat Islam," ucap Gus Jazil.
Untuk itu dia mengajak kepada semua elemen bangsa untuk menjaga kesepakatan-kesepakatan dari para pendiri bangsa tersebut.
Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 pada Desember mendatang, alumni PMII ini juga menyampaikan bahwa dalam setiap kepemimpinan ada momentum untuk melakukan perubahan.