Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kunjungi Ponpes Wali Barokah, Ketum MUI Beri 3 Pesan Penting untuk FKUB Kota Kediri

Sabtu, 27 Januari 2024 – 17:03 WIB
Kunjungi Ponpes Wali Barokah, Ketum MUI Beri 3 Pesan Penting untuk FKUB Kota Kediri - JPNN.COM
Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandar dalam acara “Deklarasi Pemilu Damai” yang digelar pada Rabu (24/1) di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah. Foto: source for jpnn

"Ada frekuensi yang sama antara tokoh agama di Kota Kediri dengan tokoh agama tingkat nasional, kesepakatan dan komitmen yang sama, yaitu menjaga Pemilu yang damai," ujar KH Anwar Iskandar.

Menurutnya “Deklarasi Pemilu Damai” adalah sikap yang penting, dan menjadi komitmen bersama, sebagai wujud tanggung jawab untuk menjaga rumah besar NKRI, “Masing-masing kelompok boleh punya kepentingan namun kepentingan yang utama adalah menjaga kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk nasionalisme,” imbuhnya.

Lebih lanjut KH.Anwar Iskandar, berpesan untuk menjaga rumah besar NKRI dengan tiga hal yaitu, menjaga kedaulatan, menjaga stabilitas keamanan dan menjaga kebersamaan. Tujuannya untuk melaksanakan Sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

Menurutnya, menjaga kedaulatan Indonesia bukan tanggung jawab TNI saja, akan tetapi seluruh komponen bangsa memiliki tanggung jawab yang sama. "Seluruh bangsa Indonesia ini harus merasa bertanggung jawab terhadap kedaulatan NKRI. Kedaulatan Indonesia tidak boleh terganggu oleh siapapun dan kita harus kerja sama dengan TNI," kata Anwar Iskandar.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak mungkin menjalankan kehidupan sehari-hari jika situasi tidak aman. "Kebutuhan dasar kita, aman, tertib dan damai," ungkap KH Anwar Iskandar, yang juga Wakil Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menurutnya Pemilu bukan tujuan satu-satunya, namun Pemilu adalah alat untuk membangun demokrasi. Tujuan utama dari kehidupan undang-undang adalah memakmurkan, mencerdaskan, menjaga kedaulatan.

"Betapapun, ada perbedaan pilihan, akhirnya kita harus kembali utuh. Pemilu ini adalah sebuah pembelajaran untuk bangsa ini untuk menerima perbedaan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak tokoh agama untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terhasut, teradu-domba dan terbawa oleh fitnah satu dengan fitnah yang lain.

Paguyuban Antarumat Beragama Penghayat Kepercayaan/Forum Kerukunan Umat Beragama (PAUB-PK/FKUB) Kota Kediri menggelar “Malam Keakraban”.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News