Kuota BBM Bersubsidi Masih Aman, Lebaran Bisa Jebol
"Itu pun kuota solar lebih rendah 12 persen dari realisasi 2013. Tapi, yang jelas seperti kata bu Karen (Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan) kami akan berusaha supaya tidak terlampaui. Misalnya, dengan mencoba membatasi penyaluran sesuai kuota. Tapi, tetap memperhatikan situasi riil. Jadi kalau antrean (SPBU) tambah panjang kami longgarkan sedikit," ungkapnya.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku masih optimistis dengan target tersebut dengan membatasi beberapa penyaluran. Meskipun, dia tak mengingkari bakal ada kenaikan konsumsi BBM pada momen Lebaran.
"Nanti ada satu hajatan penting yaitu Lebaran. Itu diperkirakan akan banyak memakan BBM bersubsidi. Kami juga sedang persiapan. Pertanyaannya apakah akan menambah kuota. Kalau hitungan saya satu tahun kelihatannya 48 juta kilo liter masih cukup. Kita nanti rem sana-sini sambil menghimbau rakyat," ujarnya.
Namun, dia mengaku bahwa evaluasi kuota biasa terjadi bulan November. Padahal, kabinet pemerintah yang sekarang bakal demisioner pada Oktober 2014. Dengan kata lain, Jero memberi sinyal bahwa perubahan volume BBM bersubsidi mungkin dilakukan oleh pemerintahan yang baru.
"Saya ingat waktu Oktober saya jadi menteri ESDM langsung ada urusan kuota. Ya pasti harus disesuaikan. Karena prinsipnya, kalau sudah kebutuhan rakyat tidak bisa tidak. Undang-undangnya pun bunyinya begitu. Kalau untuk APBN pemerintah pasti toleransi untuk rakyat," ungkapnya.(bil)