Kuota Pelatih Asing Naik
jpnn.com - JAKARTA - Satlak Prima melakukan perubahan regulasi untuk kuota pelatih asing menyongsong Asian Games XVII Korsel September mendatang. Jika pada SEA Games XXVII Myanmar lalu hanya sepuluh, tahun ini meningkat 100 persen.
Hasil evaluasi Satlak Prima soal persiapan SEA Games tahun lalu salah satunya meliputi kepelatihan. Beberapa cabang olahraga (cabor) memang mengeluh karena tak difasilitasi soal pemenuhan pelatih asing.
Kasatlak Prima terpilih Suwarno kemarin (16/1) menyatakan penggunaan jasa pelatih asing cukup penting dalam persiapan menuju Incheon tahun ini. Apalagi Indonesia dibebani target masuk sepuluh besar di Asian Games mendatang.
"Saya lihat bagaimana kiat Tiongkok untuk memenangi Olimpiade 2008 lalu sampai mendatangkan 440 pelatih asing. Artinya, Tiongkok yang kiblat olahraga Benua Asia saja masih perlu pelatih asing, apalagi kita," kata Warno, sapaan Suwarno.
Satlak Prima akan mengusulkan kuota pelatih asing sampai 20 orang. Jumlah tersebut akan disodorkan kepada Dewan Satlak Prima untuk kemudian dibahas dengan Kemenpora. Tahun lalu, setiap pelatih asing mendapat plafon gaji perbulan 3 ribu USD (Rp 35,54 juta).
Persiapan Asian Games kali ini, pelatih asing juga tak sampai setahun menangani. Sebab pelatnas efektif akan bergulir bulan depan. Atau mulai Februari hingga September mendatang. Meski hanya delapan bulan, pria asal Purworejo Jateng ini yakin pelatih manca bisa menularkan banyak ilmu.
Salah satu cabor yang sukses dengan pelatih asing adalah rowing. Mengontrak Boudewijn van Opstal, rowing yang ditarget empat emas melebihi beban. Total rowing menorehkan lima emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Di sisi lain, mulai kemarin (16/1) cabor-cabor mulai dipanggil Satlak Prima untuk menginventarisasi prestasi setahun lalu. Dari pendataan awal ini akan menjadi dasar penyusunan siapa saja yang berhak ke multieven empat tahunan se-Asia itu.
"Kita berikan waktu satu pekan untuk cabor-cabor yang kita panggil untuk memasukkan daftar nama atlet yang diusulkan ke Asian Games. Kita langsung entry by name. Patokannya medali SEA Games. Kalau cabor itu tak dilombakan di SEA Games, bisa saja ukurannya single event level Asia dan masuk tiga besar," beber Warno mengenai syarat cabor yang akan ke Asian Games.
Mengenai jumlah cabor yang diberangkatkan, mantan Pangdam V Brawijaya itu masih dalam proses penggodokan. Kalau berpatokan dari Asian Games 2010 lalu, jumlah 18 cabor dalam status tarik-ulur. (dra)