KUR Pertanian Tersalur Sesuai Target Menko Perekonomian Puji Kementan
jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama kurang lebih 2 tahun terakhir.
Menurut Menko, penyaluran KUR pertanian sudah sesuai target yang telah ditentukan pemerintah.
"Penyaluran KUR di sektor pertanian sudah sesuai dengan target yang ada, dimana dari Rp 70 triliun KUR pertanian, saat ini sudah Rp 42,7 triliun yang sudah terserap. Dan bisa dipastikan KUR pertanian dari tahun ke tahun terus meningkat," ujar Menko Airlangga dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (26/7).
Airlangga menyebutkan penyaluran KUR disebabkan kondisi ekonomi nasional saat ini perlahan tapi pasti terus menunjukkan perbaikan. Ditambah, suku bunga KUR yang ada juga sangat rendah sehingga terjangkau oleh para petani.
"Sesuai perintah Bapak Presiden, saat ini pemerintah terus mendorong pembentukan KUR klaster pertanian. Misalnya KUR khusus padi, jagung, tebu, hortikultura dan perkebunan tanaman rakyat. Kemudian nantinya, sistem KUR yang ada juga akan didorong menjadi korporasi petani agar bisa membuka akses ekonomi yang lebih luas," katanya.
Sekilas, pemerintah telah menyiapkan alokasi KUR pertanian klaster, seperti KUR perkebunan kelapa sawit sebesar Rp 9,5 triliun, hortikultura, Rp 5,2 triliun, kambung dan domba Rp 3,5 triliun serta KUR khusus pembibitan sebesar Rp 1,1 triliun.
"Sejauh ini potensi yang kami dorong memang ada di sektor pertanian," katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengalokasian KUR pertanian saat ini sudah di atas 40 persen. Hal ini bisa terjadi karena sektor pertanian selalu bicara data dan lapangan. Oleh karena itu, tahun ini fokus utama pertanian adalah melakukan korporasi petani.