Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kurang Kasih Sayang, Anak Jadi Penyakitan

Jumat, 22 November 2013 – 14:17 WIB
Kurang Kasih Sayang, Anak Jadi Penyakitan - JPNN.COM

jpnn.com - MEMILIKI orangtua dengan segudang kesibukan tentu tidak bagus untuk perkembangan mental anak, apalagi jika mereka cenderung menyerahkan tugas mengasuh anak kepada babysitter. Bahkan menurut studi baru, anak yang kurang kasih sayang akan mengalami gangguan kesehatan seumur hidup.

Tanpa disadari, banyak orang tua yang bertindak seperti ini, yaitu jarang menghabiskan waktu dengan anak-anaknya sehingga si anak merasa ditelantarkan serta kurang perhatian dan kasih sayang. Nyatanya ini bukanlah hal sepele, seperti yang selama ini dipahami para orang tua, karena ternyata dapat membebani kondisi fisik dan mental si anak untuk seumur hidupnya.

Studi terbaru dari UCLA ini pun menemukan hubungan biologis yang kuat antara pengalaman hidup yang negatif di tahun-tahun pertama si anak dengan kesehatan fisiknya, salah satu di antaranya menimbulkan risiko penyakit kardiovaskular pada anak ketika beranjak dewasa.

"Jika seorang anak mendapatkan cinta dan kasih sayang yang berlebih dari orangtuanya, mereka cenderung terlindung dari risiko biologis terhadap gangguan kesehatan tertentu saat dewasa dibandingkan anak-anak yang tidak dicintai orang tuanya," kata ketua tim peneliti dari Cousins Center for Psychoneuroimmunology, UCLA, Judith E. Carroll, seperti dilansir laman Daily Mail.

Peneliti telah membuktikannya dengan mempelajari 756 orang dewasa yang ambil bagian dalam sebuah studi bertajuk Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA).

Pertama, peneliti mengukur 18 penanda biologis risiko kesehatan pada partisipan, di antaranya tekanan darah, detak jantung, kadar hormon stres (kortisol), kolesterol, lingkar pinggang, peradangan, dan kadar gula darah, termasuk mengecek jika para partisipan memiliki risiko biologis yang lebih tinggi terhadap penyakit tertentu.

Untuk menentukan tingkat stres partisipan ketika masih kanak-kanak, peneliti juga memanfaatkan sebuah skala pelaporan mandiri yang disebut dengan Risky Families Questionnaire.

Ternyata setelah dianalisis, peneliti menemukan kaitan yang signifikan antara kekerasan dan penelantaran yang dialami partisipan ketika masih kanak-kanak dan risiko kesehatan multisistem yang mereka alami. Namun partisipan yang melaporkan tingginya kehangatan dan kasih sayang yang diberikan orangtuanya terbukti mempunyai risiko kesehatan multisistem yang jauh lebih rendah dari semuanya.

MEMILIKI orangtua dengan segudang kesibukan tentu tidak bagus untuk perkembangan mental anak, apalagi jika mereka cenderung menyerahkan tugas mengasuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News