Kurs Rupiah Mengalami Pelemahan Lumayan Dalam
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah mengalami pelemahan signifikan. Jumat (20/4), kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tembus angka Rp 13.804 per dolar AS (USD) atau melemah 0,19 persen dari hari sebelumnya.
Sementara kurs spot Bloomberg menunjukkan rupiah dihargai Rp 13.893 per USD atau melemah 0,78 persen secara harian. Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp 13.901 per USD.
Rupiah telah melemah 1,93 persen sejak awal Januari 2018. Pelemahan rupiah pun tak hanya kali ini saja. Pada akhir Februari hingga awal Meret lalu rupiah juga melemah dan sempat menyentuh kisaran Rp 13.800.
Bank Indonesia (BI) pun mengandalkan cadangan devisa Januari yang kebetulan mencapai angka tertingginya sebesar USD 131,98 miliar untuk melakukan normalisasi pasar. Kini, cadangan devisa menyusut jadi USD 126 miliar dengan angka pelemahan kurs yang lebih dalam.
Namun, BI tak khawatir akan melemahnya mata uang garuda. "Kami lihat kekuatan domestik masih cukup baik, inflasi juga masih rendah di bulan terakhir,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo kemarin (20/4).
Menurutnya, sentimen global seperti perang dagang AS dengan Tiongkok, konflik di Suriah, ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) plus angka inflasi yang meningkat di AS menjadi pemicu melemahnya mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dari dalam negeri, Indonesia baru saja menerima perbaikan sovereign credit rating dari lembaga pemeringkat Moody's. Yakni dari Baa3 dengan outlook positif menjadi Baa2 dengan outlook stabil.
Indonesia pun telah mampu mencatat nett inflow USD 800 juta hingga minggu kedua April ini. Semestinya, hal tersebut dapat berlanjut.