Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kurs Rupiah Tertinggi dalam 11 Bulan

Rabu, 05 Agustus 2009 – 06:13 WIB
Kurs Rupiah Tertinggi dalam 11 Bulan - JPNN.COM
Foto : Dok. JPNN
JAKARTA  - Derasnya aliran dana asing tak dipungkiri memberikan sentiment positif  bagi pasar keuangan Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menguat sehingga diperkirakan akan mencapai ke level yang sama pada 2008 lalu. Yakni sebesar Rp 9.300- Rp 9.600 per USD. Kurs Tengah Bank Indonesia (BI) menunjukan bahwa pada Selasa (4/8), Rupiah berada di posisi Rp 9.850 per USD. Menguat dari posisi sehari sebelumnya Rp 9.890 per USD.

   

Pengamat Pasar Uang Farial Anwar mengatakan bahwa hal tersebut di picu oleh dana investor asing - yang lebih sering disebut dengan hot money karena gerakan yang volatile saat masuk mapun keluar dari pasar satu negara ? masuk ke pasar saham nasional. "Ini menyebabkan pasar saham Indonesia bubble (bagai balon, Red). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menguat namun tanpa dasar fundamental maktor ekonomi mapuun kinerja emiten yang signifikan," papar Farial.

     

Menurutnya, pasar saham Indonesia menarik investor asing sebab mudah di ?goreng?, sehingga semakin mudah untuk mendapatkan profit. "Ada indikasi bahwa indeks bisa saja menembus 2.400 poin bahkan menyentuh 2.500." Aliran dana asing, lanjut dia, juga mengicar surat utang negara (SUN). Dikarenakan bunga yang ditawarkan pemerintah untuk SUN di level 10 persen lebih. Sementara di negara lain, iming-iming bunga di posisi 3-5 persen saja. BI juga menyebut bawa kepemilikan asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) juga naik.

     

Indikator perekonomian Indonesia yang tersu positif tercermin dalam data inflasi juga menyebabkan investor bergairah. Ekonom senior BNI Ryan Kiryanto mengatakan bahwa rencahnya inflasi merupakan prestasi dari segala upaya yang dilakukan pemerintah dengan BI untuk mengendalikan inflasi serendah. Dan inflasi rendah juga tidak menunjukan lemahnya daya beli masyarakat, sebab tingkat konsumsi masih cukup tinggi. Salah satu buktinya adalah hasil penjualan otomotif pada IIMS 2009 mencapai Rp 1,7 triliun. "Inflasi yg rendah akan jadi pertimbangan utama BI untuk turunkan BI rate 25 bps menjadi 6,5 persen," terang dia.

     

JAKARTA  - Derasnya aliran dana asing tak dipungkiri memberikan sentiment positif  bagi pasar keuangan Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close