Kutip Pidato Bung Karno, Komarudin Watubun Minta Elite Amalkan Pancasila
Menurut Komarudin, kalimat Pancasila adalah benar-benar satu dasar yang dinamis menjadi sebuah kekuatan dahsyat.
Kalimat itu membuktikan bahwa dasar negara yang diciptakan oleh pendiri bangsa terbukti tidak lekang oleh waktu.
“Ketika paham liberal yang ‘mengabaikan keadilan’ dan paham komunisme yang ‘mengabaikan ketuhanan’ ditentang, Pancasila telah dirancang oleh pendiri bangsa ini mengadopsi nilai ketuhanan, kemanusian, keadilan, kemasyaraktan dan persatuan,” ujar pria yang karib disapa Bung Komar itu.
Menurut pria yang pernah salah satu pimpinan DPR Papua selama sepuluh tahun itu, kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa dalam sila pertama Pancasila menjadi jawaban atas perbedaan keyakinan yang dianut oleh penduduk Indonesia.
Sementara itu, kemanusiaan yang adil dan beradab adalah hasil penghayatan para pendiri bangsa bahwa setelah bertuhan masyarakat juga harus beradab.
Sedangkan persatuan Indonesia menujukkan bahwa negara ini yang terdiri dari ribuan pulau dan etnis memerlukan persatuan. Tanpa persatuan tidak mungkin negara ini bisa membangun.
Menurut Bung Komar, karena adanya keberagaman dan perbedaan itu, para pendiri bangsa merumuskan bahwa sistem harus berasaskan musyawarah dan mufakat.
“Untuk itu, kelompok mayoritas dan minoritas harus bisa menempatkan dirinya secara proporsional. Dengan demikian akan tercapai sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya.