La Nyalla: Bukannya Tak Sanggup, Tapi…
"Awalnya itu yang ditanyakan uang untuk saksi (saat pemungutan suara Pilgub digelar, red). Saya sudah hitung, 68 ribu TPS x 2 orang tiap TPS x Rp 200 ribu, itu hanya sekitar Rp 28 miliar.
“Tapi yang diminta Rp 40 miliar dan harus diserahkan sebelum 20 Desember, enggak sanggup saya. Kalau begini, sama saja saya beli rekomendasi, jadi saya kembalikan saja (mandat untuk mencari partai politik pendukung maju di Pilgub Jatim, red)," ujar La Nyalla.
La Nyalla akhirnya berinisiatif mengembalikan mandat yang diberikan Partai Gerindra. Kemudian secara diam-diam melaporkan ke ulama yang ada di Jawa Timur, termasuk pendiri PAN Amien Rais dan Rahmawati Soekarnoputri.
"Saya sampaikan, bukan saya tidak sanggup, cuma tidak mau di depan, mau di belakang. Saya mau selesai dulu urusan saya, baru lanjut, kalau mereka bilang bayar saya bayar. Kalau alasannya uang saksi, oke saya sediakan, tapi kan uang saksi harusnya untuk 2018, waktu itu masih 9 Desember, masih lama," ucapnya.
Menurut La Nyalla, dia melaporkan ke para ulama, karena sebelumnya merupakan bakal calon yang direkomendasikan Presidium 212, para kiai, habib dan umat Islam di Jawa Timur, untuk diusung koalisi Partai Gerindra, PAN dan PKS.(gir/jpnn)