La Nyalla Minta DPR Dengarkan Aspirasi Massa 21 Mei, Rakyat Sedang Susah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti menilai isu pemakzulan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk aspirasi yang timbul karena rakyat mengalami kesulitan. Dia juga meminta anggota DPR mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Soal pemakzulan presiden atau tuntutan aksi agar Presiden Jokowi mundur, itu, kan, aspirasi mereka. Mungkin dilatari situasi ekonomi dan beberapa kebijakan pemerintah yang dirasakan rakyat tidak berpihak atau justru sebaliknya menguntungkan oligarki ekonomi, sehingga rakyat merasa hidupnya semakin susah," kata La Nyalla saat dihubungi, Jumat (20/5).
La Nyalla menyampaikan kekecewaan masyarakat pun dipotret oleh lembaga survei. Hasil-hasil survei tentang kepuasaan publik terhadap kinerja Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju terus menurun.
Lalu, utang luar negeri Indonesia meningkat. "Ternyata, tidak sesuai dengan janji-janji Presiden Jokowi saat kampanye kemarin," jelas dia.
Di samping itu, La Nyalla mengaku sejak dilantik sebagai Ketua DPD RI sudah keliling ke-34 provinsi dan 300 lebih kabupaten atau kota.
Mantan Ketua Umum PSSI itu melihat persoalan yang sama bahwa masih tingginya kesenjangan kemiskinan. Dia juga menganggap persoalan pengelolaan sumber daya alam dirasa masih jauh dari keadilan sosial.
"Menjadi satu kesimpulan bahwa pemerintah dianggap gagal menyejahterakan rakyat. Hal ini diperparah dengan semakin menguatnya oligarki ekonomi yang semakin menguasai sumber daya alam Indonesia," ujarnya.
Meski demikian, La Nyalla berharap semua elemen masyarakat tetap berpikir jernih dan harus memakai akal sehat.
Dia menyarankan masyarakat untuk berpikir dan berzikir dalam memandang situasi ini. Sebab, semua yang tertulis dan sudah terjadi merupakan sunatullah.