Laba Garuda Turun Separo
Terbebani Beli Pesawat dan Kenaikan AvturJumat, 01 April 2011 – 10:01 WIB
"Ada beberapa off dan mengurangi frekuensi seperti Jogja, Solo, Malang. Tapi tidak cuma itu, karena kita harus terbang lebih lama. Untuk ke Surabaya, Denpasar, Australia, jadi lebih panjang. Untuk ke Kalimantan harus lewat Denpasar. Dampaknya, fuel consumption bertambah," paparnya.
Pendapatan usaha GIAA 2010 memang naik dari Rp 17,86 triliun menjadi Rp 19,534 triliun. Namun, total beban usaha ikut melonjak 15,69 persen menjadi Rp 19,601 triliun dibandingkan periode yang sama 2009 Rp 16,942 triliun. Laba bersih per saham Rp 28, drop daripada sebelumnya Rp 62 per saham. Aset perseroan melorot dari Rp 14,802 triliun menjadi Rp 13,66 triliun.
Dengan kondisi keuangan demikian, tahun ini GIAA belum pasti membagikan dividen. Elisa mengatakan, pihaknya berniat mengusulkan kuasi reorganisasi tahun ini melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk bisa dapat kepastian ada dividen atau tidak. "Begitu siap, kita gelar RUPSLB. Tapi, kita belum tahu dampaknya bagaimana," terang Elisa.