Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ladies, Ketahui Tanda-tanda Keputihan Tidak Normal

Selasa, 14 Mei 2019 – 23:23 WIB
Ladies, Ketahui Tanda-tanda Keputihan Tidak Normal - JPNN.COM
Ilustrasi area kewanitaan.

jpnn.com - Salah satu gejala adanya kanker serviks adalah munculnya keputihan yang tidak normal. Pada umumnya, keputihan bisa terjadi ketika seseorang kelelahan atau mengalami perubahan hormon. Namun, jika Anda sering mengalami keputihan tidak normal, Anda perlu mewaspadainya sebagai salah satu gejala kanker serviks atau kanker leher rahim.

Keputihan merupakan lendir atau cairan yang mengalir melalui vagina. Keputihan terbagi menjadi dua, yaitu normal dan tidak normal. Secara fisiologis, keputihan sebenarnya bertujuan untuk membantu menjaga jaringan vagina tetap sehat, memberikan pelumasan, dan melindungi area kewanitaan dan infeksi maupun iritasi.

Jumlah, warna dan konsistensi keputihan normal bisa bervariasi, dari keputihan yang lengket hingga bening dan berair. Hal ini tergantung pada tahap siklus haid Anda.

Keputihan yang tidak normal ditandai dengan cairan dengan bau yang tidak biasa. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan gatal serta nyeri yang bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan kesehatan.

Penyebab keputihan tidak normal

Sebagian besar penyebab keputihan yang tidak normal yaitu infeksi jamur, vaginosis bakteri atau gejala menopause. Hal ini relatif tidak berbahaya, tetapi bisa membuat Anda merasa tidak nyaman.

Keputihan yang tidak normal juga bisa menjadi gejala dari infeksi menular seksual (IMS). Jika tak segera diatasi, IMS dapat menyebabkan komplikasi, yaitu melibatkan rahim, indung telur dan saluran tuba, serta dapat ditularkan ke pasangan seksual.(klikdokter)

Oleh karena itu, deteksi dan pengobatan IMS adalah hal yang penting. Kemungkinan penyebab keputihan yang tidak normal termasuk:

Sebagian besar penyebab keputihan yang tidak normal yaitu infeksi jamur, vaginosis bakteri atau gejala menopause.

Sumber klIkdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News