Lagi Dua Tewas, Xinjiang Masih Tegang
Rabu, 03 Agustus 2011 – 18:16 WIB
"Kami bertekad akan memberikan hukuman setimpal kepada para teroris ini dan jaringannya. Kami juga tak akan berhenti memburu para militan," ujar pemerintah Xinjiang dalam pernyataan tertulis.
Meski Beijing menuding campur tangan militan Pakistan dalam kerusuhan yang bermula dari Kota Hotan itu, para pakar meragukan tuduhan itu. Menurut mereka, kerusuhan etnis bukan baru kali pertama muncul di Xinjiang. Hal itu bersumber pada ketidakbecusan pemerintah. Paling tidak, itu yang dirasakan warga di kawasan berpenduduk sekitar 9 juta jiwa tersebut. Kesenjangan sosial antara etnis Uighur (warga asli Xinjiang) dan etnis Han (pendatang) terlalu jauh sehingga menjadi sumber masalah.
"Lihat saja sekarang. Di antara etnis Han dan Uighur yang ada di sini, yang mana yang kaya dan mana yang miskin?" protes seorang warga etnis Uighur. Menurut dia, meski pemuda Uighur mampu menamatkan pendidikannya di universitas, mereka tetap sulit dapat pekerjaan. Sebab, etnis Han yang menguasai bisnis. Jika bisa bekerja pun, gaji warga etnis Uighur lebih sedikit. (AP/AFP/hep/dwi)