Lagi, Jamaah Haji Asal Lampung Wafat
Pemerintah Indonesia bisa saja membangun wisma atau pemondokan sendiri di tanah suci. Namun, regulasi Kerajaan Arab Saudi tidak mudah untuk mewujudkannya.
Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis mengungkapkan, semula total biaya pemondokan tanpa pemangkasan kuota 20 persen mencapai 988.583.810 riyal atau sekitar Rp2,98 triliun (1 riyal=Rp3.000). Setelah pemerintah melakukan negosiasi yang alot dengan para pemilik hotel atau pemondokan di Makkah, akhirnya ada perubahan kontrak. Yang terbaru, biaya sewa pemondokan berkurang menjadi 810.364.335 riyal atau sekitar Rp2,44 triliun. Dengan demikian, ada efisiensi setelah kebijakan pengurangan kuota 20 persen sekitar Rp500 miliar.
Sementara itu, mulai kemarin ribuan jamaah bergerak dari Makkah ke Madinah. Mereka tinggal di Kota Nabi itu selama 8–9 hari untuk melaksanakan ibadah salat arbain sebelum menyusul pulang. Total ada sekitar 78 ribu haji reguler Indonesia dari 192 kloter gelombang kedua yang akan berada di Madinah.
Kepala Daker Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Akhmad Jauhari meminta jamaah memperhatikan situasi dan kondisi cuaca Madinah yang berbeda dengan di Makkah. "Madinah terasa lebih dingin, tapi udaranya kering. Jadi, terus sering meminum air untuk menghindari dehidrasi," ungkapnya.
Panitia juga mengingatkan agar para jamaah jangan mau kalau diminta untuk memberikan tip (baqsis) kepada para pekerja maupun sopir bus. Biasanya, jamaah diminta uang beberapa riyal oleh sopir maupun para petugas porter pengangkut bagasi di pemondokan.
Padahal biaya itu sudah dialokasikan tersendiri oleh panitia. Bisa jadi, tips itu hanya 1 riyal per jamaah. Tapi, dengan jumlah jamaah yang ribuan, tentu angkanya besar juga. Imbauan itu ditempel ke pemondokan dan bus jamaah. (red/jpnn/p3/c2/ary)