Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lahan Perkebunan Terbakar Nyaris Merembet ke Permukiman Warga

Rabu, 21 Agustus 2019 – 10:40 WIB
Lahan Perkebunan Terbakar Nyaris Merembet ke Permukiman Warga - JPNN.COM
Lahan perkebunan seluas 10 hektare di Kampung Cijoro Bendungan terbakar Foto: Radar Banten

jpnn.com, LEBAK - Lahan perkebunan di Kampung Cijoro Bendungan, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten, seluas 10 hektare terbakar pada Senin (19/8) pukul 19.00 WIB.

Warga dan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api, namun petugas baru berhasil melakukan upaya pemadaman sekira pada Selasa (20/8) pukul 2.00 WIB dini hari.

Warga di sekitar lokasi kebakaran panik dengan kejadian tersebut karena khawatir api merembet ke permukiman penduduk. Untuk itu, warga bahu-membahu melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan peralatan seadanya. Sulitnya medan di lapangan membuat petugas kebakaran kesulitan untuk memadamkan api.

“Kami menerima laporan kebakaran dari masyarakat. Karena itu, kami langsung terjun ke lapangan. Tapi, api telah merembet ke tengah perkebunan, sehingga mobil damkar tidak bisa menjangkau lokasi lahan yang terbakar,” kata petugas Damkar di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lebak.

BACA JUGA: Tiga Bulan, 250 Hektare Lahan Terbakar di Batam

Informasi yang diterima petugas Damkar, api tersebut awalnya dari sampah yang dibakar warga di sekitar lahan perkebunan. Api kemudian merembet ke kebun warga dan tidak bisa dikendalikan. Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap ancaman kebakaran lahan dan rumah di musim kemarau.

“Masyarakat jangan asal membakar sampah atau membuang puntung rokok ke kebun dan hutan,” ungkapnya.

Data di Dinas Satpol PP Lebak hingga 20 Agustus 2019 telah terjadi 17 kali kebakaran di wilayah Kabupaten Lebak dengan kerugian material sebesar Rp770 juta. Rinciannya, 8 kali kebakaran lahan dan 9 kali kebakaran bangunan rumah dan pondok pesantren.(mastur)

Api awalnya dari sampah yang dibakar warga di sekitar lahan perkebunan, kemudian merembet ke kebun warga dan tidak bisa dikendalikan.

Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close