Lahar Dingin Kepung Magelang
Tanggul Cekdam Ambrol, Pemukiman Warga TerancamSelasa, 09 November 2010 – 06:06 WIB
Menurut DPU dan ESDM, kerusakan tersebut terjadi dikarenakan ulah penambangan liar di kawasan tersebut. Mereka, kata Sutoyo melakukan eksploitasi pasir didekat cekdam sehingga merusak pondasi bangunan yang dibuat pada tahun 1970an ini. "Mereka melakukan ekploitasi besar besaran di pinggir dan mengeruk ke dalam hingga merusak pondasi," kata Sutoyo. "Sehingga, begitu banjir lahar dingin datang, ya sudah semua akan ambrol karena tidak kuat menahan," tambah dia.
Langkah selanjutnya, kata dia, pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini kepada Balai Besar Sungai Serayu Opak selaku penanggung jawab keberadaan cekdam itu. "Kita akan lihat lebih detail nantinya. Soalnya sampai sekarang kita tidak diijinkan masuk lantaran masih berbahaya," papar dia.
Kedua cekdam itu, ambrol pada Minggu malam (7/11) saat banjir lahar dingin tejadi di bantaran Kali Putih dan Kali Senowo. Menurut keterangan warga, saat itu, banjir membawa ribuan kubik material berupa batu dan pasir. "Ada pula pohon-pohon besar yang terbawa," kata Slamet, 34, warga Dusun Ngepos Desa Ngepos Kecamatan Srumbung.
Saat kejadian, dia sedang berada di rumah. "Suaranya mengerikan Mas, saya sampai takut. Baru keesokan harinya saya lihat ternyata dam ini yang jebol," tambah dia. Menurutnya, hampir seluruh cekdam yang ada di atasnya sudah menampung terlalu banyak material merapi. Katanya, cekdam setinggi delapan meter sudah terisi penuh dan hanya menyisakan 1, 5 meter saja. "Di atas sudah penuh. Sekarang sini malah jebol," kata dia.