Langkah Pertamina Patut Diapresiasi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyoroti langkah efisiensi ketat PT Pertamina, dalam menyikapi harga minyak dunia yang terus meroket.
Fabby menilai efisiensi harus dimaksimalkan untuk menekan biaya produksi dan potensi kerugian PT Pertamina.
“Dalam kondisi sekarang, di mana Pertamina belum menyesuaikan beberapa harga produk BBM, di tengah kenaikan harga crude oil, maka langkah-langkah yang dilakukan Pertamina, termasuk efisiensi patut mendapat apresiasi,” kata Fabby.
Selain itu, kata Fabby, juga terkait upaya Pertamina dalam menekan biaya produksi BBM dalam negeri.
Dalam hal ini, Pertamina memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi. Termasuk paralel, ketika dilakukan juga peningkatkan produksi kilang untuk produk yang bernilai tinggi.
Hanya yang perlu diingat, lanjutnya, bahwa efisiensi juga ada batasnya.
Terlebih saat ini, ketika harga minyak dunia terus melambung yang membuat BUMN energi itu mendapat tekanan berat.
Terkait tekanan tersebut, Fabby memberi gambaran, bahwa dengan harga minyak dunia berkisar antara USD100 hingga 200 per barel, maka harga penyediaan bahan bakar minyak sekitar Rp 11.500-13.000 per liter.