Lapangan Kerugian
Oleh: Dahlan IskanMaka diadakanlah tender ulang. Beberapa pengusaha besar dilobi untuk ikut tender. Tidak ada yang mau. Termasuk Aksa Mahmud –ipar Jusuf Kalla yang pengusaha besar itu.
Akhirnya hanya Hasan yang ikut tender. Maka Hasan-lah yang ditunjuk membangun. Dengan hak pengelolaan 30 tahun. Heboh. Luar biasa.
Nurdin terus menghadapi kehebohan itu. Termasuk harus mengusir begitu banyak waria yang mangkal di situ. Kalau malam.
Juga harus mengusir preman yang "bermarkas" di salah satu pojok lapangan 11 hektare itu. Tapi yang paling berat adalah masalah sosial dan politik.
Nurdin sebenarnya sudah dipersiapkan sejak kecil. Disekolahkan ke Singapura. Sejak SD. Sampai universitas. Terus S-2 di London.
Hasan awalnya jengkel ke Nurdin-muda. Boros. Uangnya habis dipinjam teman-temannya –dan tak pernah kembali.
Namun, Hasan akhirnya terharu: begitu pulang ke Makassar, Nurdin bekerja sangat tekun dan keras. Hasan akhirnya begitu bangga pada Nurdin. Melebihi kelima anaknya yang lain –yang juga disekolahkan semua di Singapura.
Maka ketika Nurdin meninggal, Hasan sangat terpukul. Sampai sakit. Hasan sampai membuat patung Nurdin. Tiga buah. Actual size. Itulah patung perunggu buatan pematung Yogyakarta.