Lapas Tulungagung Tes Urine Warga Binaan dan Sipir, Hasilnya?
jpnn.com - TULUNGAGUNG - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung, Jawa Timur, menggelar pemeriksaan tes urine secara acak kepada sejumlah warga binaan dan sipir. Tes urine itu merupakan upaya pencegahan sekaligus deteksi dini ada tidaknya di antara para warga binaan dan sipir yang mengonsumsi narkoba. Hasilnya, dari total 50 orang yang diambil sampel urine, tak satu pun yang teridentifikasi mengandung zat aditif narkoba.
"Pemeriksaan ini selain memang sudah menjadi agenda nasional di lingkup Kemenkumham, sekaligus tindak lanjut untuk mengembangkan kasus penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu kepada oknum napi kasus narkoba di dalam lapas," kata Koordinator Penindakan dan Penanggulangan Direktorat Kamtib Ditjen Pas Kementerian Hukum dan HAM Sohibur Rachman di Tulungagung.
Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung R. Budiman Priyatna Kusuma mengaku lega karena 35 petugas sipir yang berada di bawah kepemimpinannya tak satu pun yang teridentifikasi menggunakan narkoba. Demikian pula terhadap 15 warga binaan yang dipilih acak untuk diperiksa sampel urinenya. "Alhamdulillah hasilnya negatif semua," ungkap Budiman.
Dia juga mengapresiasi Lapas Tulungagung yang terus berupaya menggagalkan masuknya barang ilegal dalam lapas. "Ini bukti keseriusan kami dari pemasyarakatan tidak diam, kami terus berusaha," katanya.
Dia menambahkan modus penyelundupan narkotika ke dalam lapas terus berkembang.
Pada 27 April 2023, penyelundupan dilakukan dengan cara dimasukkan dalam pasta gigi dan kini narkotika jenis sabu-sabu dimasukkan dalam sikat cuci. "Modus ini akan terus berkembang. Penggagalan ini merupakan langkah maju kami membendung masuknya barang ilegal," katanya.
Sebelumnya, petugas Lapas Kelas IIB Tulungagung menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu seberat 21,38 gram pada Kamis (25/5).
Penyelundupan dilakukan dengan memasukkan sabu-sabu ke dalam sikat cuci baju.