Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Larang Anak Buah Main TikTok, Jaksa Agung Ketinggalan Zaman

Kamis, 14 Oktober 2021 – 19:56 WIB
Larang Anak Buah Main TikTok, Jaksa Agung Ketinggalan Zaman - JPNN.COM
Ilustrasi - Jaksa Agung ST Burhanuddin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung ST Burhanuddin meminta jajarannya agar menghindari bermain aplikasi Tiktok, serta lebih berhati-hati dalam mengunggah konten di media sosial.

"Tolong hindari memamerkan kemewahan atau hedonisme dalam kehidupan keseharian kita di media sosial. Saya juga ingatkan sekali lagi untuk teman-teman, hindari bermain Tiktok yang ujungnya adalah hedonisme," ujar Burhanuddin dalam video yang berjudul 'Arahan Jaksa Agung RI Dalam Penggunaan Media Sosial Secara Bijaksana', yang disiarkan di YouTube Kejaksaan RI.

Menanggapi hal itu, Digital Business Consultant, Tuhu Nugraha mengatakan bahwa jika larangan tersebut menunjukan Jaksa Agung tak mengikuti perkembangan teknologi informasi.

"Iya ini akan tertinggal dari perkembangan publik, karena susah juga melarang (mereka menggunakan TikTok). Sekarang hal yang lebih baik dilakukan pengaturan rambu-rambunya dibanding melarang, dirangkul tapi dengan beberapa etika dan aturan," ujar Tuhu kepada wartawan, Kamis 14 Oktober 2021.

Dirinya pun memberikan saran agar tak ada pelarangan, namun lebih memberikan aturan yang jelas. "Boleh membuat konten Tiktok dengan message apa dan tidak boleh di lokasi mana saja beserta etikanya," kata dia.

Ia mengatakan bahwa Kejaksaan Agung bisa membuat konten yang menarik terkait dengan capaian kinerjanya. "Ya, itu bisa juga. Jadi tergantung pesan apa yang ingin disampaikan ke publik. Sangat bisa itu, karena segala lapisan masyarakat justru adanya di Tiktok," ujarnya.

Menurutnya, perkembangan aplikasi Tiktok saat ini sangatlah pesat, karena orang lelah dengan Instagram yang harus terlihat sempurna, bahagia dan kaya. "Tiktok membuat orang bisa tampil apa adanya dan utamanya ada ‘kode etik tak tertulis’ untuk tidak saling membully," kata dia.

Ia pun memberikan contoh yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menurutnya sangat bagus sebagai benchmark. "Mereka banyak bikin Tiktok anggotanya, tapi nggak pernah ada di markas TNI dan temanya hampir seragam yaitu tentang sosok TNI beserta keluarganya," ujarnya.

Jaksa Agung ST Burhanuddin meminta jajarannya agar menghindari bermain aplikasi Tiktok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News