Larangan Ekspor Rotan Mentah, Industri Hulu Dirugikan
Minggu, 19 Februari 2012 – 02:49 WIB
Bukan hanya terancam tutup, akibat kebijakan pelarangan ekspor rotan asalan dan setengah jadi, pihaknhya juga mengalami kerugian yang cukup besar. Banyak stok rotan yang siap ekspor terancam tidak bisa di pasarkan lagi.
“Jadi memang, dampak dari kebijakan ini sangat kami rasakan,” sebutnya.
Hal senada diungkapkan Yerry, manager CV Budi Mulia, salah satu industri rotan di wilayah Palu Utara. Yerry mengakui dari 3 unit pabrik pengolahan rotan yang dikelolannya, satu unit tutup sama sekali. Sementara 2 unit lainnya berjalan tapi sudah tidak normal. Dua unit pabrik yang masih beroperasi tersebut, mempekerjakan karyawan sisa sekitar 30 persennya saja.
“Kendalanya pasokan bahan baku itu. karena beda dengan sebelum ada kebijakan pelarangan ekspor rotan asalan dan setengah jadi itu, sekarang kami membeli rotan dari petani hanya jenis dan ukuran tertentu saja. Ini sangat memberatkan petani,” cerita Yerry.