Laser Jadi Senjata Andalan Demonstran Hong Kong
jpnn.com, HONG KONG - Unjuk rasa yang terjadi di Hong Kong mendapat sorotan dunia. Bukan hanya tuntutan menolak RUU Ekstradisi, melainkan juga kecerdasan demonstran dalam menghadapi polisi dan teknologi tinggi milik Tiongkok.
Penggunaan masker dan payung oleh pengunjuk rasa ternyata memiliki fungsi khusus. Kedua alat tersebut digunakan sebagai cara konvensional untuk menghindadri sistem pengenalan wajah yang dimiliki Tiongkok.
Kemampuan pengenalan wajah untuk menangkal unjuk rasa pertama kali dikenalkan Tiongkok saat melakukan penahanan terhadap lebih dari satu juta warga Uighur di Provinsi Xinjiang. Dengan teknologi pengenalan wajah, Tiongkok memiliki kontrol terhadap populasi Uighur.
Tidak hanya cara konvensional. Pengunjuk rasa juga pernah melawan tekonologi tinggi Tiongkok itu dengan menggunakan laser. Seperti saat awal-awal unjuk rasa berlangsung, sebuah video menunjukkan lusinan laser pointer ditujukan pada polisi.
BACA JUGA: Polisi Hong Kong Mulai Lelah Fisik dan Emosional
Tujuannya bukan hanya untuk membuat bingung polisi, namun laser tersebut juga digunakan untuk menghindari sistem pengawasan massa Tiongkok, khususnya sistem pengenalan wajah.
Polisi yang merasa kesulitan menangkal demonstran bahkan secara khusus telah memperingatkan pengunjuk rasa agar tidak menggunakan laser. Alasannya, karena dapat membutakan petugas.
Setelah permintaan maaf pengunjuk rasa pada hari Rabu (14/8), tensi ketegangan mulai menurun. Warganet yang memperhatikan unjuk rasa Hong Kong memberikan komentar di media sosial. Salah satunya dengan akun @alessabocchi.